olah-raga

Kejuaraan Karate Open Turnamen Sulteng 2024 Batal, Penyelenggara Kecewa dengan FORKI

Kamis, 19 September 2024 | 11:12 WIB
KIRI KE KANAN: Elyas, Burhan, dan Riki. Mereka bertiga merupakan pihak pendukung panitia kegiatan kejuaraan karate open turnamen 2024 yang batal digelar pada 19-21 September 2024. Mereka kecewa dengan FORKI Sulteng. (Foto: Ist).

METRO SULTENG - Kejuaraan Karate Open Tournament dan Festival Karate Club Sulawesi Tengah 2024, yang seharusnya digelar di Gelora Bumi Kaktus (GBK) Kota Palu pada 19-21 September, terpaksa dibatalkan. Padahal, persiapan kejuaraan ini sudah mencapai 95 persen.

Batalnya acara tersebut disebabkan belum terbitnya rekomendasi dari Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Sulawesi Tengah.

Pelaksana kejuaraan ini adalah Champion Karate Club Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Rusdi Kirana Jabat Wakil Ketua Umum PKB Periode 2024-2029, Berikut Daftar Pengurus PKB Terbaru

Diketahui, rekomendasi FORKI menjadi syarat utama penyelenggaraan kejuaraan yang memperebutkan total hadiah Rp50 juta dan trofi. Hadiah dan trofi kejuaraan ini dari Anwar Hafid.

Menurut Elyas, salah satu unsur pendukung panitia penyelenggara, FORKI Sulawesi Tengah kerap meminta persyaratan tambahan. Ketika satu persyaratan dipenuhi, FORKI kembali mengajukan syarat baru. Situasi ini membuat panitia merasa dipersulit dan terkesan dihalang-halangi.

"Kami sangat kecewa. Kami sudah berusaha mempersiapkan segalanya dengan baik. Namun, rekomendasi yang menjadi kunci utama belum juga keluar," kata Elyas, Selasa (17/9/2024) di Palu.

Persiapan acara, lanjut Elyas, sangat melelahkan. Mulai dari mempersiapkan peralatan, mengurus gedung, hingga mendapatkan izin dari pihak terkait seperti pemerintah, kepolisian, dan tenaga medis. Namun, semua upaya tersebut kini sia-sia karena rekomendasi dari FORKI tak kunjung diterbitkan.

Baca Juga: Empat Hal Mendesak akan Dilakukan Anwar Hafid pada Kabupaten Morowali

"Kami sudah memenuhi semua persyaratan yang diminta FORKI, termasuk surat dukungan dari klub karate. Tapi, hingga saat ini, rekomendasi yang dijanjikan belum ada," tambahnya.

Hal senada disampaikan Burhan. Di kejuaraan ini  ia juga dilibatkan sebagai pendukung panitia. Burhan juga mempertanyakan sikap FORKI. Belum adanya rekomendasi menimbulkan kecurigaan dan sangat merugikan panitia.

“Rekomendasi itu penting untuk mengundang wasit resmi. Tanpa itu, kejuaraan tidak bisa berjalan,” sesal Burhan.

Bahkan, jika rekomendasi tersebut keluar juga sekarang ini, Burhan menyatakan sudah terlambat. Peserta dari berbagai daerah seperti Luwuk, Moutong, dan beberapa daerah lainnya sudah diberitahu tentang pembatalan.

Baca Juga: Tidak Mau Kalah dengan Ponsel Lipat Huawei, Samsung Bakal Luncurkan Ponsel Gulung

"Waktu sudah terlalu sempit. Meski kita lanjutkan, implikasinya besar. Seperti wasit tidak ada, dan peserta pun sudah batal berangkat," lanjutnya.

Halaman:

Tags

Terkini