METRO SULTENG-Mengadu akal melawan tim yang gagah berani untuk mencegah mereka mengulang final 2021, Inggris yang tampil buruk berjuang untuk mendapatkan hak menjadi semifinalis Euro 2024 melawan Swiss di Dusseldorf pada Sabtu malam.
Kedua tim bertemu di Merkur Spiel-Arena setelah pasukan Gareth Southgate selamat dari ancaman besar melawan Slovakia, sementara pasukan Murat Yakin jauh lebih pantas menang melawan juara bertahan Italia.
Pratinjau pertandingan:
Sementara segelintir penggemar Inggris memilih untuk melemparkan cangkir kosong mereka ke arah Southgate setelah hasil imbang terakhir Grup C yang suam-suam kuku dengan Slovenia, yang lain mungkin memiliki gelas setengah penuh dengan optimisme bahwa sepak bola sistem gugur akan menyalakan kembali api dalam perut Three Lions.
Ternyata, mediokritas masih menjadi tema bagi runner-up Euro 2020 dalam pertarungan babak 16 besar mereka dengan Slovakia, yang pantas unggul melalui gol ketiga Ivan Schranz di turnamen itu dan menangkis serangan sia-sia Inggris selama lebih dari 90 menit di Gelsenkirchen.
Akan tetapi, momen ajaib dari Jude Bellingham membuat pemain berusia 21 tahun itu membuat Martin Dubravka terkapar di tempat dengan tendangan sepeda yang memukau, sebelum Harry Kane hanya membutuhkan 52 detik waktu tambahan untuk melengkapi pembalikan keadaan yang heroik bagi Inggris, tetapi tetap saja memicu kritik yang sama setelah euforia mereda.
Tidak satu pun penampilan Inggris di Euro 2024 yang membuat Three Lions keluar sebagai pemenang yang meyakinkan, dan mereka belum memenangkan satu pertandingan pun dalam 90 menit sejak mengalahkan Serbia pada pertandingan pembuka, tetapi faktanya adalah bahwa Southgate kini telah memimpin negaranya ke empat perempat final turnamen utama berturut-turut.
Dengan tujuh kemenangan dalam pertandingan sistem gugur di Piala Dunia dan Kejuaraan Eropa, tujuh keberhasilan Southgate lebih banyak daripada gabungan semua manajer pria Inggris lainnya sejak 1966, tetapi statistik seperti itu tidak akan memberikan banyak kenyamanan jika sepak bola tidak kembali ke kampung halaman lagi.
Sebagai catatan tambahan, Southgate akan meraih kehormatan pribadi terlepas dari hasil di Dusseldorf, karena pada perempat final hari Sabtu nanti, mantan bek tersebut akan memimpin pertandingannya yang ke-100 untuk Inggris, sebuah prestasi yang hanya pernah dicapai oleh Sir Walter Winterbottom (139) dan Sir Alf Ramsay (113) sebelumnya untuk tim putra.
Berita Tim:
The Three Lions telah membalaskan dendam mereka terhadap Italia di Euro 2020 selama kualifikasi, tetapi mereka tidak akan memiliki kesempatan untuk membalas dendam yang lebih manis terhadap Azzurri di Dusseldorf, berkat kemenangan Swiss yang pantas atas juara bertahan saat ini.
Setelah berperan sebagai pengumpan untuk pemecah kebuntuan Remo Freuler , Ruben Vargas berubah menjadi pencetak gol pada menit pertama babak kedua untuk memastikan juara Eropa baru akan dimahkotai di Berlin pada tanggal 14 Juli, sekaligus menjadikan Rossocrociati sebagai tim pertama yang berhasil mencapai perempat final.
Dengan kemenangan meyakinkan atas Hungaria dan hasil imbang yang mengagumkan dengan Jerman - yang baru menyamakan kedudukan pada masa tambahan waktu babak kedua - di bawah kendali mereka, pasukan Yakin telah mengambil peran sebagai kuda hitam dan kini menghadapi perempat final kedua berturut-turut untuk dinantikan, tetapi mereka belum pernah melewati tahap ini di turnamen besar mana pun.
Akan tetapi, meski penampilan Inggris yang lemah menawarkan banyak optimisme bagi Rossocrociati, pasukan Yakin kini telah merangkai delapan pertandingan tak terkalahkan di semua turnamen dan hanya kalah sekali dalam 18 pertandingan sejak Piala Dunia 2022; kekalahan 1-0 di babak kualifikasi dari Rumania.
Namun, sejak kualifikasi Piala Dunia 1981, Swiss belum pernah menang atas Inggris, karena Three Lions telah memenangkan lima pertandingan terakhirnya melawan Rossocrociati dan tidak terkalahkan dalam 13 pertandingan - hal yang tidak beruntung bagi sebagian orang - dan bos saat ini, Yakin, merupakan bagian dari tim Swiss yang kalah 3-0 dari Inggris di babak penyisihan grup Euro 2004.