METRO SULTENG-Perjalanan Inter Milan menuju gelar Serie A berlanjut pada Senin malam, saat juara terpilih mengunjungi Udinese yang terancam degradasi.
Dengan hanya delapan pertandingan tersisa, Inter semakin dekat dengan Scudetto ke-20, sementara tuan rumah mereka ingin bertahan di divisi teratas.
Pratinjau pertandingan
Menyingkirkan penantang terbaru mereka di San Siro pekan lalu, kemenangan 2-0 Inter atas Empoli menampilkan gol awal dari Federico Dimarco , yang menyamai musim pencetak gol terbaiknya di Serie A dengan mengantongi gol liga kelima; Secara keseluruhan, pemain internasional Italia itu telah terlibat langsung dalam 11 laga musim ini.
Sebuah penyelesaian akhir dari Alexis Sanchez kemudian memastikan kemenangan bagi tim asuhan Simone Inzaghi, dan mereka memperpanjang rekor tak terkalahkan yang mengesankan di papan atas Italia menjadi sekitar 24 pertandingan, di mana mereka telah memenangkan tidak kurang dari 20 pertandingan.
Dengan keunggulan dua digit di puncak klasemen, meninggalkan Juventus dan rival sekotanya AC Milan, Nerazzurri kini telah memenangkan 11 dari 12 pertandingan liga pada tahun 2024, hanya kebobolan enam gol dalam prosesnya.
Kemenangan di Udine akan membawa mereka mengumpulkan 82 poin, dan hanya Juve (pada 2018-19) yang pernah mencatatkan poin lebih banyak setelah 31 pertandingan sepanjang sejarah panjang Serie A.
Dua noda dalam rekor luar biasa Inzaghi musim ini adalah kegagalannya tersingkir dari Coppa Italia dan Liga Champions, namun meraih Scudetto hanyalah sekedar formalitas - dan timnya berpotensi melakukannya saat melawan Milan di Derby della Madonnina akhir bulan ini.
Inter telah memenangkan lima dari enam pertandingan Serie A terakhir mereka melawan Udinese, mencetak 17 gol, jadi sejarah terkini menunjukkan bahwa mereka bisa selangkah lebih dekat untuk meraih hadiah tersebut pada hari Senin.
Prediksi
Begitulah jurang pemisah antara dua klub dengan status yang sangat berbeda, sehingga dalam 12 pertemuan liga terakhir antara Inter dan Udinese, tim Fruili gagal mencetak gol sebanyak delapan kali - termasuk kekalahan 4-0 pada pertandingan sebelumnya di bulan Desember.
Meskipun demikian, pasukan Gabriele Cioffi terlambat menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka dapat lolos dari degradasi, dan setelah memenangkan dua dari tiga pertandingan tandang sebelumnya – mengalahkan Juventus dan Lazio – mereka bermain imbang 1-1 di Stadion Mapei Sassuolo pada hari Senin.
Bertatap muka dengan salah satu rival bertahan mereka, Udinese dengan cepat menyamakan kedudukan setelah tertinggal sebelum jeda, ketika gol Florian Thauvin menambah jumlah keterlibatannya dalam mencetak gol menjadi tiga dalam empat penampilan terakhirnya.
Bianconeri hanya tertinggal tiga poin di atas zona degradasi, dan mempertahankan status Serie A yang telah lama mereka pegang masih dalam proses.
Setelah hanya mengamankan 12 poin dari kemungkinan 45 poin di kandang sendiri - di mana mereka terlalu sering bermain imbang dan hanya menang sekali - Udinese diperkirakan tidak akan menang melawan Inter, dan mereka juga harus menghadapi Roma, Bologna, dan Napoli di bulan mendatang.