METRO SULTENG - Presiden Joko Widodo menjadi saksi kemenangan meyakinkan tim nasional sepak bola Indonesia atas Vietnam 0-3, dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup F.
Presiden Jokowi nonton bareng laga tersebut bersama sejumlah menteri dan perangkat melekat di hotel tempatnya bermalam di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Selasa malam (26/3/2024).
Dalam laga yang digelar di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam tersebut, skuad Garuda membuka keunggulan pada menit ke-9 lewat gol yang dicetak oleh Jay Idzes. Pemain timnss itu berhasil menanduk bola ke dalam gawang Vietnam dengan memanfaatkan tendangan sudut Thom Haye.
Baca Juga: Saat Resmikan Pelabuhan Wani dan Pantoloan, Presiden Jokowi: Sulteng Daerah Senang
Timnas Indonesia menggandakan keunggulan pada menit ke-23, melalui gol yang dilesakkan oleh Ragnar Oratmangoen. Ia menggiring bola masuk ke kotak penalti Vietnam, sebelum kemudian melepaskan tembakan keras dengan kaki kirinya. Skor 0-2 bertahan hingga turun minum.
Gol dari Ramadhan Sananta pada menit ke-90+8 melengkapi kemenangan bersejarah timnas Indonesia atas Vietnam. Sananta berhasil menyambar bola muntah dari sundulan Egy Maulana Vikri yang membentur tiang gawang lawan.
Usai laga, Presiden Jokowi pun langsung menelepon Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir untuk mengucapkan selamat.
Baca Juga: Ditemani Gubernur Sulteng, Presiden Jokowi Hangout di Palu Grand Mall
“Selamat ya, sampaikan kepada yang lain,” ujar Presiden Jokowi dalam perbincangan via telepon tersebut.
Dengan hasil ini, timnas Indonesia bertengger di peringkat kedua klasemen sementara Grup F dengan nilai 7, hasil dari dua kali menang, sekali imbang, dan sekali kalah.
Indonesia terpaut 5 poin dari pemimpin klasemen Irak yang pada hari ini sukses mengalahkan Filipina lima gol tanpa balas.
Turut mendampingi Presiden Jokowi saat menyaksikan pertandingan tersebut yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. (/*Setpres).