METRO SULTENG-Benfica bertandang ke Stade Louis II untuk kedua kalinya musim ini untuk menghadapi Monaco di babak playoff babak sistem gugur Liga Champions pada Rabu malam.
Tim tamu berharap dapat mengulangi kemenangan 3-2 yang mereka nikmati di sini, di wilayah kerajaan tersebut selama fase liga, sementara tuan rumah Monaco mengalami sedikit penurunan performa.
Pratinjau pertandingan :
Setelah menjadi pesaing kuat untuk delapan besar sepanjang fase liga, Monaco berakhir di posisi ke-17 , gagal diunggulkan untuk playoff ini.
Kekalahan 3-0 yang diderita pasukan Adi Hutter di San Siro melawan Inter Milan pada pertandingan kedelapan menjadi penyebabnya, tetapi kekalahan 3-2 melawan Benfica menjadi penyebab utama kemerosotan mereka di klasemen.
Meski begitu, itu tetap merupakan tujuan yang tercapai bagi Monaco, yang seharusnya finis di posisi 24 teratas sebelum dimulainya kompetisi setelah tersingkir di babak penyisihan grup berturut-turut, yang merupakan musim pertama mereka kembali ke kompetisi tersebut sejak 2018-19.
Monaco telah menghadapi beberapa lawan yang menantang pada tahun 2025 sejauh ini, tetapi tidak diragukan lagi bahwa performanya sedang menurun, dengan lima kekalahan dari sembilan pertandingan tahun kalender ini, kebobolan 11 gol dalam empat pertandingan terakhir mereka.
Tuan rumah dikalahkan 4-1 di Paris Saint-Germain pada akhir pekan, membuat mereka tersingkir dari tiga besar Ligue 1 untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan, dan itu bukanlah jenis persiapan yang mereka inginkan menjelang pertandingan kandang yang sangat penting.
Kekalahan pada bulan November melawan Benfica memperpanjang rekor tanpa kemenangan mereka atas lawan berikutnya, dan melawan tim-tim dari Portugal secara umum, Monaco sering menghadapi kesulitan besar, dengan hanya satu kemenangan dari delapan - melawan Sporting Lisbon pada tahun 1997.
Benfica mengambil empat poin dari Monaco di babak penyisihan grup kompetisi ini pada tahun 2014, sebelum menang lagi 10 tahun kemudian di fase liga awal musim ini.
Berita tim :
Mereka kini harus mengulang prestasi itu jika ingin menebus kesalahan karena tersingkir di babak penyisihan grup Liga Champions musim lalu, setelah sebelumnya berkali-kali mencapai perempat final.
Ini adalah pertama kalinya Benfica menghadapi klub yang sama di dua tahap terpisah dalam kampanye Liga Champions, tetapi dengan hanya tiga kekalahan dalam 13 pertandingan melawan lawan Prancis, mereka mungkin tidak terlalu kecewa dengan hasil undian.
Kepercayaan diri di kubu juga kini jauh lebih tinggi dibandingkan dua minggu lalu, saat manajer Bruno Lage dikonfrontasi oleh para pendukung yang marah mengenai hasil di lapangan.
Benfica kalah 5-4 dari Barcelona meski unggul 3-1 dan 4-2, sebelum kemudian takluk 3-1 di Casa Pia, tetapi sejak saat itu, mereka tampil sempurna.
