METRO SULTENG-Musuh bebuyutan Liga Champions bersatu kembali di depan atmosfer Emirates yang ramai pada Selasa malam, saat Arsenal dan Bayern Munich saling berhadapan di leg pertama perempat final mereka.
The Gunners mengalahkan Porto melalui adu penalti untuk mengusir setan KO mereka dari musim lalu, sementara pasukan Thomas Tuchel – yang tidak memiliki penggemar yang hadir di London Utara karena pelanggaran kembang api – maju sejauh ini berkat perubahan haluan di leg kedua. melawan Latium.
Pratinjau pertandingan
Tantangan babak 16 besar di punggung Arsenal telah menjangkiti raksasa London Utara sejak kemajuan terakhir mereka ke delapan besar turnamen top Eropa pada 2009-10, di mana tim yang dipimpin Arsene Wenger pulih dari defisit leg pertama melawan Porto dengan kemenangan. kemenangan dominan 5-0 Emirates.
Empat belas tahun kemudian, cara Arsenal melawan kekuatan besar Portugal tidak begitu tegas, namun berkat sepasang penyelamatan David Raya dari titik penalti sementara pemain luar Mikel Arteta tetap sempurna dari jarak 12 yard, The Gunners meniru penampilan 09-10 mereka. dan akhirnya membuang kutukan babak 16 besar mereka.
Finalis tahun 2006 yang kalah kini memiliki lebih banyak iblis Eropa yang harus disingkirkan pada Selasa malam – tidak terkecuali serangkaian pukulan memalukan yang mereka lakukan baru-baru ini terhadap Bayern – karena dua dari tiga penampilan perempat final terakhir mereka di Liga Champions berakhir dengan eliminasi, yang paling aneh adalah kemenangan atas Villarreal pada tahun 2008-09.
Namun, suasana Emirates bisa dibilang berada di puncaknya sejak Arsenal meninggalkan kandang mereka di Highbury, dengan kemenangan luar biasa 3-0 di Premier League atas Brighton & Hove Albion pada hari Sabtu - kemenangan ke-10 mereka dari 11 pertandingan papan atas dan clean sheet keempat berturut-turut. di semua turnamen - membawa mereka kembali ke puncak klasemen di tengah pertarungan tiga arah yang mengasyikkan untuk meraih kejayaan.
Sambil menyamai rekor klub dengan mencatatkan lima clean sheet tandang berturut-turut di Premier League, Arsenal kini kembali ke rumah yang mereka takuti dengan enam kemenangan beruntun di Emirates di semua kompetisi, dan mereka telah memenangkan keempat pertandingan Liga Champions mereka pada wilayah familiar musim ini tanpa kebobolan satu gol pun.
Berita tim
Tentu saja, Bayern memiliki penembak jitu yang ditakuti dengan semua pengetahuan mencetak gol di Stadion Emirates dalam diri Harry Kane , yang setelah bertahun-tahun tersiksa oleh Tottenham Hotspur akhirnya mengakhiri asosiasinya di London Utara dalam upaya untuk menyingkirkan monyet perak dari punggungnya.
Kapten Inggris dan mantan produk akademi Arsenal lainnya, Serge Gnabry, membawa Bayern unggul 2-0 dalam pertandingan Bundesliga akhir pekan lalu dengan Heidenheim, namun karena keruntuhan babak kedua yang dahsyat, sang juara bertahan menyerahkan mahkota kepada Bayer Leverkusen dengan cara yang sangat menyiksa. kekalahan 3-2.
Terpaut enam belas poin dari pasukan Xabi Alonso yang tidak terkalahkan dengan enam pertandingan tersisa, Bayern akan kehilangan kendali atas gelar liga Jerman jika Leverkusen hanya memenangkan satu dari enam pertandingan terakhir mereka, jadi kecuali keajaiban sepakbola, Liga Champions akan menang. menjadi satu-satunya penyelamat Tuchel sebelum dia mengakhiri nasib buruknya musim panas ini.
Seperti tuan rumah mereka yang akan datang, Bayern juga harus melakukannya dengan cara yang sulit di babak 16 besar, bangkit dari kekalahan 1-0 dari Lazio dengan kesuksesan leg kedua 3-0 untuk mencapai perempat final untuk musim kelima berturut-turut. namun setan-setan Eropa juga menghantui tim tamu pada hari Selasa dalam beberapa waktu terakhir, karena mereka telah tersingkir pada tahap ini selama tiga tahun berturut-turut.
Hanya menjaga satu clean sheet dalam 12 pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi juga mengurangi kepercayaan diri Bayern sebelum mereka kembali bertemu dengan Arsenal, yang telah mereka kalahkan 5-1 di masing-masing dari tiga pertemuan terakhir mereka, tetapi mengingat lintasan masing-masing dari dua tim kelas berat. di dalam negeri, para Gooner mempunyai hak untuk percaya bahwa balas dendam akan segera terjadi.
Susunan pemain
