METRO SULTENG-Obesitas sendiri dianggap sebagai penyakit kronis yang harus ditangani sedini mungkin dan benar. Kurangnya rutinitas dan pola makan yang tepat selanjutnya dapat memengaruhi berat badan kita dan menyebabkan obesitas. Kelebihan berat badan dapat semakin memperburuk kesehatan Anda dengan meningkatkan risiko sejumlah penyakit.
Penyakit jantung, diabetes, sleep apnea, kanker, dan radang sendi hanyalah beberapa masalah kesehatan yang terkait dengan obesitas. BMI 18 sampai 25 dianggap normal, sedangkan BMI 30 atau lebih dianggap obesitas. Sekarang mari kita pahami bagaimana obesitas dapat mempengaruhi kesehatan jantung kita.
Berikut adalah cara obesitas meningkatkan risiko masalah jantung yang fatal seperti dilansir laman NDTV.
1. Memburuknya kadar kolesterol
Kadar kolesterol Anda mungkin berubah. Sebagian besar dari kita sadar bahwa obesitas dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida. Namun, banyak yang tidak tahu bahwa obesitas dapat menurunkan kolesterol baik high-density lipoprotein (HDL).
Untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan menghilangkan kolesterol jahat, kolesterol HDL sangat penting.
2. Meningkatkan risiko hipertensi
Akibatnya, kadar kolesterol Anda dapat berfluktuasi. Kebanyakan orang mengetahui bahwa obesitas dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida, tetapi apakah Anda menyadari bahwa obesitas juga dapat memengaruhi kolesterol HDL? Penghapusan kolesterol jahat dan upaya menurunkan risiko penyakit jantung sama-sama dimungkinkan oleh kolesterol HDL.
Baca Juga: Bahaya Pemanis Buatan, Tingkatkan Risiko Jantung dan Stroke, Ini Hasil Studi Para Ahli Kesehatan
3. Dapat menyebabkan diabetes
Anda seharusnya tidak hanya mengkhawatirkan serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi jika Anda mengalami obesitas. Diabetes juga jauh lebih mungkin terjadi pada orang gemuk.
Waktu untuk mengambil tindakan adalah sekarang jika Anda menderita diabetes tetapi belum menerima diagnosis penyakit jantung.
4. Menyebabkan apnea tidur
Fakta bahwa apnea tidur yang terhambat menyebabkan tidur malam yang tidak teratur sudah cukup tidak menyenangkan. Selain itu, sebuah penelitian menunjukkan bahwa sindrom metabolik, hipertensi, pradiabetes, dan kadar kolesterol abnormal lebih banyak terjadi pada individu yang kelebihan berat badan dengan sleep apnea ringan.