METROSULTENG.com- Sejumlah laporan dari pelintas pintu perbatasan antara Sulawesi Selatan ke Sulawesi Tengah, di sekitar wilayah kecamatan Pamona Selatan, mengaku kurang ketat terhadap para kendaraan melintas yang akan masuk ke kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Apalagi kata mereka, antara pukul 22.00 wita sampai pagi penjagaan di pintu perbatasan masuk Sulteng tersebut sangat longgar dan tak ada pemeriksaan kesehatan.
“Kalau malam pak penjagaan dipintu perbatasan itu tidak ketat. Apalagi jika petugas kesehatan telah pulang. Kendaraan banyak yang masuk ke Sulteng dengan memberikan sejumlah uang pada oknum petugas di pos batas dan mereka masuk ke Sulteng,” tutur beberapa sumber yang minta dirinya jangan dipublish.
Terkait dengan hal itu Sekretaris Satgas Penanggulangan Covid -19 kabupaten Poso Musdar, kepada media ini mengakui jika sampai saat ini belum ada surat keputusan Bupati Poso, untuk menutup perbatasan Sulteng -Sulsel tersebut di atas pukul 22.00 wita.
“Kami masih menunggu surat keputusan Bupati Poso untuk menutup poros akses masuk Sulteng dari Sulsel jika malam hari. Namun selama ini yang kami terapkan pukul 21.00 poros itu ditutup. Jika ada yang masih melewati di atas jam itu berarti kebijakan petugas yang jadi di pos perbatasan tersebut, ” urainya, Rabu (13/01/2021).
Dia juga mengakui sampai saat ini petugas kesehatan dari Puskesmas Pendolo dan Mayoa belum menerima pelaku perjalanan yang reaktif. Terkait dengan tempat karantina jika ada pelintas batas yang reaktif kami hanya akan kirimkan ke dua sarana kesehatan itu.
“Jika ada yang reaktif kami arahkan ke puskesmas terdekat Pendolo dan Mayoa tapi selama ini belum ada. Juga tempat kusus untuk karantina tidak ada. Soal informasi ada semacam pungutan liar oleh oknum petugas di pos perbatasan itu kami tidak tahu. Sebab di sana ada petugas gabungan dari Polisi, TNI, Pol PP dan Dishub. Infirmasi itulah sehingga Kapolres Poso beberapa hari kemarin lakukan sidak ke Pos batas tersebut, ” tegasnya.
Sementara Kapolres Poso AKBP. Rentrix Ryaldi Yusuf, S. I. K selaku Wakil Ketua Satgas Penanggulangan Covid -19 Poso, membantah jika ada semacam pungutan liar yang diduga dilakukan oleh oknum petugas keamanan di Pos Covid di perbatasan Sulteng -Sulsel itu.
“Sampai saat ini belum ada informasi pungli di Pos yang masuk kepada kami. Namun beberapa hari kemarin saat saya sidak kesana saya telah mengingatkan agar mereka melaksanajan tugas kemanusiaan tersebut, sesuai dengan protab yang berlaku. Saya tegaskan kepada mereka kegiatan di pos perbatasan tersebut akan saya pantau dan cek setiap saat agar berjalan sesuai aturan. Jika mereka melenceng tentunya akan berhadapan dengan aturan dan disiplin yang ada, ” tandas Kapolres.
Dari data hasil survailens dan pengawasan ketatat covid -19 dinas kesehatan Poso dan satgas Covid 19 Poso hari Selasa (12/01) kemarin, jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid bertambah 127 orang.
Sehingga total dalam laporan tersebut menjadi 190 orang jika ditambah dengan 63 kasus pada hari Senin sebelumnya.
Sementara wilayah kerja puskesmas yang terbanyak warganya terkonfirmasi positif adalah wilayah puskesmas Kayamanya kecamatan Poso Kota dengan 63 kasus. (Deddy)